Senin, 17 September 2012

Renungan Malam

Seharian ini keluar rumah, ceritanya sih mencari pencerahan dan peluang. Good to try deh.

Pagi berangkat bareng suami tercinta, nebeng sampai depan terus naik angkot diterusin naek ojeg, diterusin jalan sambung lagi pake angkot, terus jalan lagi baru sampai tujuan, rumah temen. Lumayan panjang juga perjalanan, panas pula. Sampai disana, ngobrol ngalor-ngidul, tanya kabar, cerita masa lalu, terakhir menyampaikan niatan awal, selesai deh, tinggal ngopi-ngopi. Ba'da dzuhur pamit pulang, tapi gak langsung pulang ke rumah, mampir dulu ke rumah sobatku.

Pulang dari rumah temen jalan kaki sampai keluar kompleks, naek angkot dan akan diteruskan naik ojeg. Tapi, pas turun angkot mata agak-agak tertarik dengan yang segar-segar, wuih...ada kelapa muda, mampir sebentar beli 2 bungkus, lanjut naik ojeg, tancap mang....
Nyampe juga di rumah sobatku, setelah menempuh jalan yang naek turun (seperti hidupku hehehe) langsung aja kita buka es kelapa muda dingin, nyesss....adem banget.

Cukup deh pembukaannya, kan mau merenung dulu nih...
Sepanjang perjalanan panjang tadi, banyak hal yang awalnya gak aku sadari. Pertama, betapa seharusnya aku bersyukur karena masih diberikan kesehatan dan kemampuan untuk bepergian. Ada beberapa orang yang gak punya kaki, dan harus meminta sedekah dari orang lain untuk menyambung nafas. Jangankan untuk bepergian seperti aku, uang yang dia dapat pasti untuk makan bukan untuk ongkos seperti yang aku lakukan.

Kedua, jangan merasa kita yang paling susah, yang paling merana, yang tidak punya daya upaya....banyak banget diluar sana yang susah untuk sekedar makan, untuk sekedar menghilangkan haus. Jangan juga merasa bahwa usaha untuk mendapatkan uang sudah kita lakukan maksimal, banyak banget yang mempunyai dobel pekerjaan karena tanggung jawab yang menuntutnya. Jangan merasa tidak mungkin untuk bisa maju dan berkembang dalam usaha, karena banyak yang mampu mewujudkan mimpi untuk maju dan berkembang.
Sangat mungkin usaha dan perjalanan hidup mereka jauh lebih berat daripada aku.
Aku yang kini sedang berusaha untuk menapaki mimpi, kadang merasa lelah mengejar mimpi itu. Aku yang bermimpi besar, terkadang merasa tidak mungkin untuk mewujudkannya.

Tapi kini, karena perjalanan hari ini aku menyadari bahwa hidup berbeda antara satu dengan lainnya.
Hidup bukan sekedar mengisi perut dan mengisi dompet. Hidup adalah kebahagiaan jika aku meresapinya, dan menerima apa adanya.

Seperti katanya "kita tidak akan tahu ada apa didepan, jalani dan persiapkan diri sebaik mungkin!" (sedikit pakai kata mutiara boleh ya)

Yups, mari melangkah dengan detak baru, dengan senyuman baru, dengan harapan baru, dan dengan semangat baru.

Awalnya aku merasa tidak yakin akan kemampuan diri, tapi sekarang aku percaya jika suatu pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati maka hasilnya akan melebihi apa yang aku perkirakan.
Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur adalah hal penting untuk dilakukan.

Ceritanya masih ada nih, sore pulang dari rumah sobatku, dianterin sampai jalan besar naik motornya (padahal dia lagi hamil besar) terus lanjut naik angkot, jalan kaki menuju rumah teman kantor lamaku. Ngobrol masa lalu, menyampaikan niatan awal ketemu, janjian ketemu lagi, adzan magrib berkumandang. Pamit pulang, ternyata hari udah gelap. Perjalanan dimulai lagi, jalan kaki, naik angkot, lanjut naik ojeg, diteruskan nyebrang jalan kembali naik angkot, turun angkot lanjut naik lagi, diturunin bukan di terminal dan terakhir jalan sampai rumah. Indah nian perjalanan hari ini.
Buka pintu dengan salam disambut dengan tangisan anakku Hasya tersayang, kembali menjalani sisa malam menjadi ibu rumah tangga.
Indahnya hidupku, penuh warna dan kejutan baru. Love you all...







Jumat, 07 September 2012

Berenang

Beberapa waktu lalu, rame-rame satu RT berangkat ke Ciater, Subang. Berangkat pagi naik bus, Hasya juga ikut dong jelas, Ibunya ikut. Perjalanan cukup lama tapi asyik, ada yang tidur hehehe... ada yang ngobrol, ada yang baca buku, dan ada yang karaoke-an. Asyik kan? kalau aku dan Hasya asyik ngeliat pemandangan diluar bus, Hasya sibuk banget tanya-tanya apa ini, apa itu, kenapa, dan banyak lagi deh.

Singkat cerita kita sampai deh disana, Hasya langsung semangat banget buat berenang. "ayo atuh bu, cepetan ganti baju, Kaka udah pengen berenang" katanya sambil narik-narik tanganku.
Dengan sedikit ketarik-tarik, akhirnya sampai juga ke tempat ganti baju dan setelah ganti baju langsung deh nyebur (tapi, masih tetep narik-narik)

Masuk ke kolam, tetep bergaya dulu ah....
Hasya yang pake baju renang biru tuh, gayanya paling asyik yah hehehe....

Berenangnya gak lama2 sih, karena emang gak bisa buat maen air, hanya untuk berendam. Akhirnya, setelah ganti baju, makan, acara bareng-bareng maka saya, Hasya, dan Tika (sobatku) jalan-jalan di sekitar situ.
Udah lama gak dateng kesini ternyata udah rame aja tempatnya. Ada mainan anak, ada perahu bebek, ada flying fox juga, terus ada juga parit-parit kecil kalau kita gak mau nambah uang untuk masuk ke kolam.

Menurut pengalaman saya nih, kalau mau main ke Ciater diusahakan datang pagi-pagi supaya belum terlalu banyak orang. tapi, memang gitu yah kalau mau ke tempat wisata manapun yah :)
Karena waktu itu kami datang pagi-pagi jadi di kolamnya pun masih kosong, kan enak tuh, gak rebutan dengan orang lain.

Oh, iya...kalau memang hanya mau rendam kaki, gak usah deh masuk ke kolam. Parit-parit kecil banyak kok dan itu gratis, tempatnya agak lebih masuk ke dalam yah....

Jangan ragu datang dengan anak yang masih balita, soalnya Hasya juga betah-betah aja tuh karena permainannya lengkap. Ada ayunan, serodotan, dan ada yang jualan es krim keliling juga....komplit deh. Abis main terus laper, jangan takut ada kafetaria juga kok.

Pokoknya seru deh main kesini, gak bosen dan gak kapok...setuju kah teman-teman?


Kisah Lama


Teringat akan kisah lalu yang berbunga
Kadang masih terasa wangi dan aroma bunga itu
Harum dan menenangkan hati

Teringat akan kisah lalu yang bertabur bintang
Kadang cahaya dan indah bentuknya masih terbayang
Terang dan memikat mata yang melihatnya

Ingin rasanya kembali pada masa itu
Dimana hanya ada asa dan bahagia
Ingin rasanya mengubah cerita lalu
Dimana air mata dan kebimbangan diabaikan

Namun,
Masa kini adalah jawabannya
Masa kini adalah masa memperbaiki segalanya
Masih ada masa kini untuk merajut masa depan

Marilah,
Bersama bergandengan tangan mencari kebahagiaan
Bersama berlari mengejar mimpi kita
Bersama dan selalu bersama hingga ajal memisahkan