Jumat, 14 Desember 2012

Ayah...

Ayah...

Malam ini, tiba-tiba pengen banget cerita tentang ayah. Ayahku Rudi Djamil banyak dikenal orang, tidak sedikit juga orang yang nge-fans, kalau pergi kemana-mana kadang aku maunya dibelakang Ayah. Alasannya simple aja, pengen liat ekspresi orang-orang. Lucu-lucu deh, ada yang sampai muter ngeliat Ayah, ada yang langsung nyapa, ada yang manggil, tapi banyak juga yang cuek karena gak tau siapa Ayah hehehe...

Ayah, terima kasih atas semua yang sudah kau berikan. Terima kasih sudah menjadi ayahku. Ayah, maaf aku belum bisa memberikan kebahagiaan untukmu, bahkan sampai sekarang masih menjadi beban pikiranmu. 

Ayah, do'aku semoga kau selalu sehat, panjang umur, bahagia sepanjang usiamu. 
Ayah, semoga aku bisa memberikan kebahagiaan yang kau inginkan. Semoga apa yang kau inginkan dapat aku wujudkan. Do'a darimu selalu kunantikan.

Ayah, tetaplah tersenyum.
Ayah, tetaplah menjadi pemberi senyum untuk kami, anak-anakmu dan semua orang yang mengenalmu.

hehehe....cukup deh mellow nya.
Next story,

Rudy Djamil, lahir di Tanjung 12 Agustus 1946. Sudah malang melintang di dunia Master of Ceremony (MC), perfilman, dan dunia kreatif lainnya.
Bergabung dengan D'Bodors tahun 70-an. Bermain di beberapa film seperti Drakula Mantu, Kabayan, juga di sinetron Angkot Haji Imron tahun 1996.

Lulusan Fakultas Publisitik UNPAD, kalau sekarang namanya Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD memang sejalan dengan kata hatinya untuk berkiprah di bidang ini. Ayah pernah menjadi Humas di PT. Pupuk Kujang  dan pernah juga menjabat di Departemen Perdagangan. Tapi, berada di belakang meja dan menjalankan pekerjaan kantoran memang bukanlah panggilan jiwa, jadi semua itu ditinggalkan untuk kemudian konsisten hingga saat ini menjadi entertainer.

 Ayah menikah dengan Ibu Ribuonowati tahun 1977, dikaruniai 4 orang anak. Sekarang sudah menjadi kakek dari 3 orang cucu dengan panggilan sayang "Tutung".
Dalam bahasa sunda artinya "gosong" hahahaha....Ini diawali oleh anakku Hasya, awalnya mau dipanggil "Yangkung" tapi, berhubung Hasya belum betul bicaranya jadi bisanya panggil Tutung, dan berlanjut terus sampai besar. Alhasil, sampai sekarang cucunya semua memanggil Tutung.



Saat ini kegiatan Ayah hampir masih sama seperti dulu, masih terima order MC, masih aktif di PMB (Perhimpunan Mahasiswa Bandung), masih momotoran, masih sesepedahan meskipun di dalam kompleks, masih bisa bawa mobil sampai ke Yogyakarta keren kan :)
Masih sempet jadi penyiar radio di  Mara fm Bandung meskipun sekarang sudah engga sih :)

Satu hal yang bertambah adalah, Ayah sibuk ngasuh cucu. Kalau pergi kemana-mana pengennya sama cucu, biar rame katanya. Kalau sama cucunya disuruh apa-apa mau qiqiqi...

Masih banyak hal tentang Ayah yang belum tersampaikan, yang pasti Ayah is the best deh...

Ayah, terima kasih untuk semuanya... 
Untuk semua hal yang sudah Ayah berikan...
Maafkan kami anak-anakmu yang belum bisa membahagiakanmu
Terus do'akan kami ya...
Supaya kami bisa menjadi seperti apa yang engkau mau...

(Bandung, 141212)

Hari ini

Bandung 14-12-2012

Dua hari setelah tanggal cantik, dimana orang-orang terkena euphoria 121212. Ternyata, setelah dilalui malah biasa aja deh, menurut saya loohhh.....

Hari ini, saya diuji kembali bahwa segala sesuatu terjadi bukan karena keinginan dan rencana kita, tapi semua terjadi karenamemang sudah seharusnya terjadi. Hari ini juga hari Jum'at saya menemukan pengalaman baru yang membuat gelisah, deg-degan, takut, dan hal lain yang negatif.

Hari ini, 141212 saya juga menemukan bahwa saya memiliki banyak teman yang perduli. Saya masih memiliki Ibu yang luar biasa, saya memiliki anak yang baik.

Hari ini, Jum'at saya menerima kabar baik dari rekan. Saya menerima perlakuan istimewa dari suami, pelukan dan kata-kata lembut dan menenangkan, juga kata-kata penguat mental.

Hari ini, terutama malam ini saya menuliskannya disini untuk mengingat bahwa dalam hari ini saya menemukan banyak hal sekaligus. Malam ini juga saya berkata pada diri saya sendiri bahwa "saya mampu".
Saya akan mencoba melakukan yang terbaik dari diri saya, saya akan mencoba mencari potensi terbaik dalam diri saya.

Malam ini, biarlah hati beristirahat, mata terpejam, dan badan berselimut. Karena saya yakin besok adalah hari baru yang akan penuh dengan hal baru dan pengalaman baru juga hikmah yang terkandung.
Malam ini, biarlah saya menangis dan bersimpuh mengharapkan bantuan dari-Nya.
Karena dengan itulah segala duka dapat terobati.

Hari ini dan malam ini....indah!

Senin, 17 September 2012

Renungan Malam

Seharian ini keluar rumah, ceritanya sih mencari pencerahan dan peluang. Good to try deh.

Pagi berangkat bareng suami tercinta, nebeng sampai depan terus naik angkot diterusin naek ojeg, diterusin jalan sambung lagi pake angkot, terus jalan lagi baru sampai tujuan, rumah temen. Lumayan panjang juga perjalanan, panas pula. Sampai disana, ngobrol ngalor-ngidul, tanya kabar, cerita masa lalu, terakhir menyampaikan niatan awal, selesai deh, tinggal ngopi-ngopi. Ba'da dzuhur pamit pulang, tapi gak langsung pulang ke rumah, mampir dulu ke rumah sobatku.

Pulang dari rumah temen jalan kaki sampai keluar kompleks, naek angkot dan akan diteruskan naik ojeg. Tapi, pas turun angkot mata agak-agak tertarik dengan yang segar-segar, wuih...ada kelapa muda, mampir sebentar beli 2 bungkus, lanjut naik ojeg, tancap mang....
Nyampe juga di rumah sobatku, setelah menempuh jalan yang naek turun (seperti hidupku hehehe) langsung aja kita buka es kelapa muda dingin, nyesss....adem banget.

Cukup deh pembukaannya, kan mau merenung dulu nih...
Sepanjang perjalanan panjang tadi, banyak hal yang awalnya gak aku sadari. Pertama, betapa seharusnya aku bersyukur karena masih diberikan kesehatan dan kemampuan untuk bepergian. Ada beberapa orang yang gak punya kaki, dan harus meminta sedekah dari orang lain untuk menyambung nafas. Jangankan untuk bepergian seperti aku, uang yang dia dapat pasti untuk makan bukan untuk ongkos seperti yang aku lakukan.

Kedua, jangan merasa kita yang paling susah, yang paling merana, yang tidak punya daya upaya....banyak banget diluar sana yang susah untuk sekedar makan, untuk sekedar menghilangkan haus. Jangan juga merasa bahwa usaha untuk mendapatkan uang sudah kita lakukan maksimal, banyak banget yang mempunyai dobel pekerjaan karena tanggung jawab yang menuntutnya. Jangan merasa tidak mungkin untuk bisa maju dan berkembang dalam usaha, karena banyak yang mampu mewujudkan mimpi untuk maju dan berkembang.
Sangat mungkin usaha dan perjalanan hidup mereka jauh lebih berat daripada aku.
Aku yang kini sedang berusaha untuk menapaki mimpi, kadang merasa lelah mengejar mimpi itu. Aku yang bermimpi besar, terkadang merasa tidak mungkin untuk mewujudkannya.

Tapi kini, karena perjalanan hari ini aku menyadari bahwa hidup berbeda antara satu dengan lainnya.
Hidup bukan sekedar mengisi perut dan mengisi dompet. Hidup adalah kebahagiaan jika aku meresapinya, dan menerima apa adanya.

Seperti katanya "kita tidak akan tahu ada apa didepan, jalani dan persiapkan diri sebaik mungkin!" (sedikit pakai kata mutiara boleh ya)

Yups, mari melangkah dengan detak baru, dengan senyuman baru, dengan harapan baru, dan dengan semangat baru.

Awalnya aku merasa tidak yakin akan kemampuan diri, tapi sekarang aku percaya jika suatu pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati maka hasilnya akan melebihi apa yang aku perkirakan.
Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur adalah hal penting untuk dilakukan.

Ceritanya masih ada nih, sore pulang dari rumah sobatku, dianterin sampai jalan besar naik motornya (padahal dia lagi hamil besar) terus lanjut naik angkot, jalan kaki menuju rumah teman kantor lamaku. Ngobrol masa lalu, menyampaikan niatan awal ketemu, janjian ketemu lagi, adzan magrib berkumandang. Pamit pulang, ternyata hari udah gelap. Perjalanan dimulai lagi, jalan kaki, naik angkot, lanjut naik ojeg, diteruskan nyebrang jalan kembali naik angkot, turun angkot lanjut naik lagi, diturunin bukan di terminal dan terakhir jalan sampai rumah. Indah nian perjalanan hari ini.
Buka pintu dengan salam disambut dengan tangisan anakku Hasya tersayang, kembali menjalani sisa malam menjadi ibu rumah tangga.
Indahnya hidupku, penuh warna dan kejutan baru. Love you all...







Jumat, 07 September 2012

Berenang

Beberapa waktu lalu, rame-rame satu RT berangkat ke Ciater, Subang. Berangkat pagi naik bus, Hasya juga ikut dong jelas, Ibunya ikut. Perjalanan cukup lama tapi asyik, ada yang tidur hehehe... ada yang ngobrol, ada yang baca buku, dan ada yang karaoke-an. Asyik kan? kalau aku dan Hasya asyik ngeliat pemandangan diluar bus, Hasya sibuk banget tanya-tanya apa ini, apa itu, kenapa, dan banyak lagi deh.

Singkat cerita kita sampai deh disana, Hasya langsung semangat banget buat berenang. "ayo atuh bu, cepetan ganti baju, Kaka udah pengen berenang" katanya sambil narik-narik tanganku.
Dengan sedikit ketarik-tarik, akhirnya sampai juga ke tempat ganti baju dan setelah ganti baju langsung deh nyebur (tapi, masih tetep narik-narik)

Masuk ke kolam, tetep bergaya dulu ah....
Hasya yang pake baju renang biru tuh, gayanya paling asyik yah hehehe....

Berenangnya gak lama2 sih, karena emang gak bisa buat maen air, hanya untuk berendam. Akhirnya, setelah ganti baju, makan, acara bareng-bareng maka saya, Hasya, dan Tika (sobatku) jalan-jalan di sekitar situ.
Udah lama gak dateng kesini ternyata udah rame aja tempatnya. Ada mainan anak, ada perahu bebek, ada flying fox juga, terus ada juga parit-parit kecil kalau kita gak mau nambah uang untuk masuk ke kolam.

Menurut pengalaman saya nih, kalau mau main ke Ciater diusahakan datang pagi-pagi supaya belum terlalu banyak orang. tapi, memang gitu yah kalau mau ke tempat wisata manapun yah :)
Karena waktu itu kami datang pagi-pagi jadi di kolamnya pun masih kosong, kan enak tuh, gak rebutan dengan orang lain.

Oh, iya...kalau memang hanya mau rendam kaki, gak usah deh masuk ke kolam. Parit-parit kecil banyak kok dan itu gratis, tempatnya agak lebih masuk ke dalam yah....

Jangan ragu datang dengan anak yang masih balita, soalnya Hasya juga betah-betah aja tuh karena permainannya lengkap. Ada ayunan, serodotan, dan ada yang jualan es krim keliling juga....komplit deh. Abis main terus laper, jangan takut ada kafetaria juga kok.

Pokoknya seru deh main kesini, gak bosen dan gak kapok...setuju kah teman-teman?


Kisah Lama


Teringat akan kisah lalu yang berbunga
Kadang masih terasa wangi dan aroma bunga itu
Harum dan menenangkan hati

Teringat akan kisah lalu yang bertabur bintang
Kadang cahaya dan indah bentuknya masih terbayang
Terang dan memikat mata yang melihatnya

Ingin rasanya kembali pada masa itu
Dimana hanya ada asa dan bahagia
Ingin rasanya mengubah cerita lalu
Dimana air mata dan kebimbangan diabaikan

Namun,
Masa kini adalah jawabannya
Masa kini adalah masa memperbaiki segalanya
Masih ada masa kini untuk merajut masa depan

Marilah,
Bersama bergandengan tangan mencari kebahagiaan
Bersama berlari mengejar mimpi kita
Bersama dan selalu bersama hingga ajal memisahkan

Minggu, 26 Agustus 2012

Mudik dan pernak-perniknya

Kepengennya siih nulis sesuatu, tapi kok mentok yah?
Kepengennya sih nyeritain sesuatu, tapi kok tiba-tiba gak ada cerita yah?
Kenapa kalau belum buka komputer ide berasa banyak banget, eh, begitu ngadep komputer hilang semua deh...kacau banget deh.

Oke deh, sekarang masih dalam rangka mudik mau cerita tentang keselamatan aja deh.
Mudik emang menyenangkan banget yah? berhubung aku  belum pernah nih jadi harus nanya deh. Niat mudik pasti untuk ketemuan dengan sanak sodara sekalian yah, pasti kangen berat ya. Kesempatan satu tahun sekali ketemu pasti jadi momen yang ditunggu banget deh.

Cara orang mudik emang laen-laen deh, ada yang naik kendaraan umum seperti bus, kereta api, pesawat, travel, bahkan ada yang sampe nyewa angkot dan truk. Pemandangan yang gak didapet kalau bukan saatnya mudik. Ada juga yang naik kendaraan pribadi seperti mobil atau motor, nah yang terakhir ini nih banyak banget ceritanya. Ada yang sampai naik berempat plus bawaan dibelakangnya, wuih...bahaya banget tuh.

Kadang atau bahkan sudah pasti keselamatan adalah hal terakhir yang dipikirkan. Seharusnya keselamatan itu adalah hal utama yang harus diperhatikan, coba deh, gimana bisa ketemu sanak saudara sekalian kalau gak selamat di jalan. Amit-amit deh.

Tapi, memang itu resiko yang harus diambil ya...jalan lain untuk menyiasatinya adalah dengan mempunyai jaminan keselamatan, misalnya asuransi. Kalau terjadi sesuatu dalam perjalanan, setidaknya ada asuransi yang menjamin pengobatan dan rumah sakit. Kalau terjadi sesuatu yang lebih parah seperti halnya Taufik Savalas, istrinya Saiful Jamil, keluarga akan mendapat santunan dan bisa melanjutkan hidup. Karena yang akan terus berjuang untuk hidup adalah yang ditinggalkan, yang perlu biaya untuk meneruskan hidup adalah keluarga yang hidup. Jadi, jangan salah asuransi adalah melindungi keluarga yang masih hidup.

Asuransi, memang belum familiar di Indonesia ini, padahal hal itu diperlukan untuk jaminan dan tabungan di masa depan. Resiko hidup selalu ada untuk kita semua, seperti sakit, kecelakaan. Memang tidak pasti semua orang mengalami sakit, tapi tidak  pasti juga semua orang sehat terus...

Mari kita buka pemikiran kita lebar-lebar, dan pelajari lebih lanjut tentang hidup, resiko hidup, kesehatan, dan asuransi. Kan ada pepatah tak kenal maka tak sayang, mari kenali lebih dahulu sebelum menilai.

Selamat mudik dan hati-hati di jalan yah....

Jumat, 24 Agustus 2012

Kucing oh... Kucing

Cerita ini masih tentang Hasya dan celotehannya...

Bulan Ramadhan ini 1433H, siang hari waktu kita lagi bikin kue buat lebaran...

Siang-siang pas abis adzan Dzuhur, tiba-tiba Hasya datang dari ruang depan sambil lari-lari.
"Bu...Ibu...itu tadi kucing yang ibunya ditumpangin sama kucing kuning" sambil serius banget mukanya.
Aku yang lagi bikin kue kaget juga dong
"terus gimana Ka?"
"iya, kasian bu, kucing kuningnya nakal, masa kucing ibunya sampai nangis aja gak bisa gerak"
eh, terus diperagain deh gimana gaya si kucingnya
aduuhh....kucing oh kucing gak kira-kira banget sih...
"aduh, kasian dong ya...sama kaka di usir gak kucing kuningnya?" tanyaku sambil pengen ketawa sih sebenernya.
"udah, tapi gak mau pergi aja bu" mukanya Hasya itu loh yang polos tapi serius dan ceritanya dengan semangat.

Kacau nih kucing, masa siang bolong lagi puasa pula tumpang-tumpangan sih.....
Kucing oh...kucing...

Galau

Galau...
Emang lagi hapening banget kata-kata ini, jadi aja aku ikut-ikutan nih.
Malem-malem gini emang paling enak buat merenung dan mencoba memahami apa arti hidup kita.
Berat yah topiknya?

Gak apa-apa deh, temenin aku yang sedang galau ini yah...
Memang hidup gak selamanya indah, gak selamanya bahagia.
Tapi,
bukan berarti harus sedih dan tidak bahagia juga selamanya kan?

Saat ini mungkin ada yang sedang resah, gundah gulana?
Sama dong...
Liat status orang lain yang isinya bagus-bagus bukan jadi penyemangat malah jadi bumerang
kok saya gak bisa seperti itu yah?
nah,
itu artinya sedang galau...

#perasaan gak bener nih postingan#

Lanjut...
Ada masanya dimana kita merasa sendirian
Merasa yang paling gak ada artinya
wah, itu namanya galau tingkat dewa hehehe...

Padahal kalau kita pikirin lagi nih, masih ada ortu, suami, istri, anak, ade, kaka, om, tante, kakek, nenek
Masih kurang? gak dong...
Belum lagi temen-temen yang udah ngantri di belakang
Masih belum cukup?
Ada fakir miskin yang dengan senang hati dikunjungi oleh kita

Oke...makin serius nih
Galau oh Galau...
kadang perasaan itu diperluin juga sih
yah, sekedar buat memberi ruang baru untuk perasaan lain gitu (gak ngerti yah)
pokoknya sih, intinya...
manusia perlu rasa galau, supaya bisa memahami lebih jauh tentang perasaan bahagia.

end of story...edisi gak puguh

Sabtu, 07 Januari 2012

Tips menangani anak tantrum

Anak tantrum?
Apakah itu? Tantrum merupakan emosi yang meledak-ledak dan tidak teratur.
Biasanya terjadi pada anak umur 1-6 tahun.
Kalau lebih jauhnya mengenai tantrum itu bagaimana, silahkan mencari di ilmu psikologi ya...

Sekarang ini saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman pribadi menghadapi anak yang tantrum, entah ini disebut tantrum atau bukan. Pokoknya saya merasa kejadian ini merupakan pelajaran yang baik banget untuk dibagi, semoga dapat menjadi masukan dan ilmu buat kalian.

Pagi tadi, tiba-tiba anakku memukul Abi tanpa ada sebab. Otomatis langsung ditinggal sama Abi dan diserahkan kepadaku, waktu aku cari ternyata anakku sedang diam disudut. Aku dekati dan bertanya dengan baik "kenapa dede pukul Abi?"
Bukannya menjawab malah nangis dan lumayan keras, waduh...agak panik juga nih harus gimana.
Sesuai teori yang pernah aku dapet, aku jongkok, pegang pundaknya, dan meminta dia melihat mataku. Tapi, bukannya mengikuti dia malah tidak mau dan terus melihat ke arah lain. Oke, aku masih tahan dan masih mencoba membujuk, dan tidak berhasil.
Sempet nyerah dan bilang begini "oke, kalau Aya gak mau bilang ya sudah." sambil aku berdiri dan beranjak pergi.
Ternyata dia malah tambah menangis, makin kenceng. Akhirnya aku angkat dan aku bawa ke hadapan Abinya untuk meminta maaf, masih belum mau juga dan nangisnya makin kenceng aja. Akhirnya kami diamkan, tapi dia malah lari ke kamar sambil terus menangis.
Aku kejar ke kamar, dia sedang menutup kepalanya dengan bantal sambil masih terus menangis.

Dalam hati aku berkata, ya Allah... harus bagaimana ini?
Tarik nafas dalam-dalam, lalu aku buka bantalnya dan aku angkat badannya, lalu aku peluk. Untuk beberapa saat aku biarkan dia menangis.
"udah nangisnya sayang?" tanya aku, dan dia menggelengkan kepalanya.
"yuk, sekarang Aya cerita kenapa pukul Abi terus minta maaf ya sama Abi" Waduh, yang tadinya udah mereda jadi naek lagi tuh nagisnya.
Aku angkat deh jadinya, aku bawa ke Abinya dan dia sambil tetap menangis bilang "maafin dede ya"
Oke...satu masalah selesai, tapi di balik itu aku masih belum puas karena dari cara menangisnya aku tahu masih ada sesuatu di dalam hatinya, mengganjal.

Karena sudah waktunya mandi, maka aku bawa ke kamar mandi karena mandi adalah salah satu kegemaran anakku jadi dia agak sedikit terhibur. Tapi jangan salah mandi juga masih tetap nangis.
Setelah selesai mandi, saat dipakaikan handuk sambil terisak dia bilang begini
"dede teh kesel soalnya Abi pake-pake helm Ibu"
Ya, Allah...ternyata dia kesal, dan gak terima kalau helm aku dipakai Abi. Kami tidak tahu dan tidak paham karena pada saat helm dipake dia tidak bilang apa-apa, hanya membawa helm itu pergi.

Aku peluk dia, dan bilang "maaf Ibu tidak tahu kalau Aya kesel"
"lain kali kalau Aya kesel bilang yah, gak usah pake mukul karena Ibu dan Abi gak ngerti." lanjutku
Diapun mengangguk sambil masih sedikit terisak.

Setelah selesai pakai baju, aku bilang sama Abi, "sekarang bagian Abi yang minta maaf"
Abinya bingung dong.
"Aya tadi kesel karena Abi pake-pake helm Ibu"
Akhirnya Abi peluk Aya dan minta maaf, Aya masih belum 100% menerima, dan gak mau lama-lama dipeluk. Mungkin masih sedikit gengsi juga yah :)

Selesailah masalah, yang ternyata inti dari permasalahannya bukan pukulan Aya, tapi kenapa dia memukul. Dan, yang namanya anak-anak pasti tidak akan langsung bilang apa yang dia rasakan tugas kita orang tua untuk lebih bijak dalam memahami mereka. Sulit memang, seperti yang aku alami ini tidak mudah untuk dijalankan. Tapi, kalau kita mau berusaha dan mau mengalah sediiikiiit aja pasti hasilnya akan lebih baik deh.

Pelajaran demi pelajaran aku dapatkan setiap harinya, terima kasih untuk anakku yang selalu memberikan pelajaran hidup yang tidak mungkin diberikan orang lain. I Love You, dan jawaban dari anakku kalau akau bilang itu adalah You Love Me.

Semoga aku bisa terus belajar menjadi ibu yang baik meskipun tidak sempurna.
Tantrum? bukan halangan untuk kita tetap memahami anak kita, pasti ada sesuatu dibalik tingkahnya itu.
Belajar untuk melihat dari sisi anak juga merupakan hal yang masih harus aku pelajari lebih dalam.

Rabu, 04 Januari 2012

Sulap

Ada-ada aja tingkah anakku ini, kali ini judulnya sulap.

Awalnya anakku pengen banget pergi ke toko yang di dekat lapangan rumahku, toko itu baru buka dan menyediakan keranjang dorong kecil yang pas banget ukurannya dengan tinggi anakku, jadi dia bis ngedorong keranjang itu sambil belanja.

Akhirnya berangkatlah kita berdua kesana, ritual pertama langsung menarik keranjang dorong itu. Padahal, aku gak akan belanja banyak kok, hanya mau beli susu kotak dan camilan buat dia aja.
Gak lama selesai belanjanya dan kita belum langsung pulang karena ternyata dia pengen beli sate :)
okelah, markibel...mari kita beli

Selesai beli sate, kami masuk mobil dan saat itu baru aku sadar hp aku gak ada, aku cari-cari di tas, di bawah jok mobil, tapi gak ada. Aku tanya dong sama anakku.
"Ay, lihat hp ibu gak?" tanya aku sambil terus mencari kesana-kemari
"engga" jawabnya pendek
"aduh, dimana ya? perasaan ibu bawa deh tadi pas mau pergi" aku udah hopeless aja jadinya.

Gelisah banget aku di mobil, bingung banget gimana kalau hilang beneran. Dan lagi itu bukan hp aku, tapi punya Ibu karna yang aku lagi rusak. Berkali-kali aku tanya anakku di mobil, beneran gak lihat hp? dan jawabannya tetep sama engga.

Lucu banget nih, anakku yang baru 3.5 thn dengan gayanya yang sok dewasa bilang begini
"tenang ya bu, nanti kita cari dirumah yah" dengan ekspresi muka yang cool banget dan sambil tangannya ngusap-ngusap tangan aku.
Jadi teralihkan deh kegalauanku hehehe

Sampai di rumah, langsung ngubek kamar, ruang tv, meja makan dan hasilnya... gak ada juga, kebayang dong perasaan galau, gelisah, dan udah mulai keringetan dingin. Gimana nih?

"ada gak bu?" tanya anakku dengan kalemnya
"gak ada nih" jawab aku sambil terus mencari
"bu, tunggu...lihat sini dulu...yuks kita itung...1...2...3...ADA disini...sulap" teriaknya sambil mengacungkan hp aku di tangannya
"ada kan bu, sulap kan yah, dede hebat kan?" katanya sambil senyum-senyum

Ternyata selama ini, hp aku ada di saku jaketnya dan dia diem aja padahal udah tahu ada disana.
Hasya...Hasya...pinter bener anak Ibu ini.
Lega deh, qiqiqiqi