Dunia Hastie
Kamis, 28 Maret 2024
Mari mengHalu
Kamis, 22 Juni 2023
Ungkapan hati
oleh : Hastie
Ragu-ragu antara ingin membaca atau tidak surat yang dipegangnya, Lian hanya membolak-balik amplop putih itu. Tulisan yang sudah dia kenal menambah rasa ragu. Bukan karena benci tapi karena rasa cemas dan takut untuk membacanya.
Perlahan dibuka juga amplop itu, seakan berjam-jam habis hanya untuk membuka amplop. Kemudian, mulailah Lian membaca surat itu.
---- ooo ----
Assalamu’alaikum, Lian, anak Papa dan Mama yang tersayang.
Semoga Lian baik-baik saja, insyaallah kami juga sehat dan sangat rindu. Belum lama padahal kita bertemu, tapi rasanya udah lama.
Nak, bersama surat ini Mama kirim rasa cinta dan sayang untuk Lian. Gimana hari ini, bahagia kah? Berjalan sesuai dengan apa yang Lian mau, kah? Alhamdulillah jika sesuai harapan. Jika tidak, bersabar selalu, ya, Nak.
Bersyukur selalu kepada Allah atas segala apa yang sudah terjadi, apakah itu menyenangkan maupun menyedihkan. Tidak selamanya sesuatu berjalan seperti apa yang kamu inginkan, tapi dunia akan berjalan seperti apa yang seharusnya. Allah sudah menentukan jalan di dunia.
Jangan takut, jangan berputus asa. Tetap langitkan cita-cita dan impianmu, tapi bumikan pijakanmu. Ketika cerita hidup tidak seperti apa yang kau lukiskan dalam kanvas harapanmu, tersenyumlah.
Senyum memang tidak menyelesaikan masalah, tapi setidaknya akan memberikan sedikit asa pada hatimu. Tersenyum akan membawa aura positif pada sekitarmu, hingga bahagia akan mengganti kecewa. Yakinlah semua ada waktunya, jika bukan hari ini bisa jadi esok cita-citamu akan tercapai.
Kedamaian akan menghampirimu jika kau ikhlas dengan segala ketentuan Allah, berbagilah kedamaian itu, berbagi senyum pada banyak orang hingga kedamaian akan kembali padamu. Dunia akan tersenyum dan membawa harapan baru untukmu.
Berliani Surya Putri, seperti namamu, bersinarlah seperti sang surya dan jadilah berharga seperti berlian. Do’a kami selalu menyertai, jangan melakukan hal untuk membuat kami bahagia, jangan melakukan sesuatu karena kami. Tapi, lakukan hanya untuk mendapatkan ridho Allah, lakukan dengan niat menjalankan perintahNya.
Jangan pernah merasa belum dapat membanggakan kami, karena dengan dititipkannya Lian, kami yang sangat beruntung. Allah sang pemilik jiwa memberi amanah indah kepada kami, seorang anak yang bersedia bersusah payah untuk menjadi yang terbaik.
Lian, semoga engkau selalu bahagia dunia dan akhirat. Janji akan selalu tersenyum walau apapun yang terjadi, ya. Ingatlah selalu pada Allah, bersabar dan bersyukur lalu genapkan dengan salat.
Insyaallah segala masalah dapat teratasi.
Salam sayang selalu dari kami, Papa dan Mama.
Tanpa terasa air mata mengalir deras di pipi Lian. Dalam hatinya bersyukur karena mendapatkan orang tua yang selalu ada untuknya, meski beberapa episode hidup tidak begitu lancar. Beberapa kali perbedaan pendapat terjadi, tapi semua selalu dapat diatasi.
Kini, rasanya sepi dan hambar. Hanya goresan pena dari Papa dan Mama yang bisa dibaca berulang-ulang. Fisik mereka tidak ada lagi di dunia, tidak dapat lagi Lian melihat mereka, memeluk mereka.
Tapi, seperti apa yang ada dalam surat peninggalan Papa dan Mama, Lian akan selalu tersenyum menghadapi segala masalah dalam hari-harinya. Dalam diamnya, Lian selalu bertanya kapan dan mengapa mereka menulis surat yang tepat diterima saat dia menerima telepon mengabarkan kecelakaan yang membuatnya berpisah selamanya.
Bandung, 25 Agustus 2022
Rabu, 14 Juni 2023
Me and My Life
Aku hanyalah seorang gadis kecil yang sedang mencoba mencari jati diri, seorang manusia yag mencoba memahami hidup. ketika orang disana berkata bahwa dunia ini indah, ingin rasanya aku merasakannya. ketika orang mengatakan bahwa dunia ini kejam, ada setitik rasa takut menghampiri.
Aku adalah seorang pencari makna hidup, belum dapat kutemukan apa yang menjadi hasrat dari hatiku. terkadang ada sedikit rasa iri pada mereka yang bisa bebas, seakan mereka memiliki dunia ini. terkadang terselip rasa ingin juga membuat dunia menjadi tempat bermain.
Aku terbuat dari rasa yang belum genap, masih memerlukan bumbu yang dapat membuat menjadi sempurna. Tapi, apa sebenarnya kesempurnaan itu? Apakah jika bisa memiliki dunia maka disebut sempurna? Ataukah ketika bisa membuat orang lain bertekuk lutut maka itu adalah sempurna? Ataukah ketika dapat mencapai semua hasrat diri, maka itu sempurna?
Aku hanya ingin jawaban dari segala pertanyaan yang banyak beterbangan dalam hatiku, bahkan terkadang hingga ke otak. Mereka datang begitu saja membentuk suara dengungan panjang dan riuh membuat diri menjadi gelisah.
Aah, Aku menginginkan rasa nyaman. Bisakah seseorang memberikannya untukku? Adakah keadaan atau tujuan yang dapat membuatnya? Jikalau ada, tolong beri petunjuk agar Aku dapat menggapainya. Teringat akan bunga edelweis, bukan tanpa alasan disebut sebagai bunga abadi.
Edelweiss, sulit didapat tapi abadi mekar hidupnya. Dapatkah diriku sepertinya, sulit didapatkan, sulit dimiliki, bahkan sulit juga dilihat. Namun, setelah didapat akan memberikan seluruh hidup dan keindahnya bagi pemetiknya. Istimewa, bukan?
Dulu, bunga ini sulit didapat, tidak sembarangan orang dapat memilikinya. Sekarang? bunga ini bahkan sudah dapat diperjualbelikan, keistimewaannya berkurang, itu menurutku. Ataukah hal ini melambangkan sesuatu yang lain? Yang mana segalanya dapat dimiliki dengan uang?
Entahlah, silakan berpikir sendiri, Aku takkan membiarkan diriku larut dalam hal yang tidak penting ini. Hanya ingin berbagi dengan mereka yang istimewa, yang mau memberikan yang terbaik dalam hidupnya untuk mendapatkan sesuatu.
Selasa, 13 Juni 2023
Hari Ulang Tahun
Kamis, 11 Mei 2023
curahan hati
19 September 2022
Jangan pernah berhenti belajar, karena kehidupan tidak pernah berhenti memberikan pelajaran. Jangan pernah menyerah pada keadaan, karena sejatinya keadaan dapat diatasi. Dunia hanyalah sementara, akhiratlah yang abadi.
Berbuat baiklah, jangan pernah bosan. Meskipun kebaikanmu tidak terbalaskan langsung tapi yakinlah Allah akan membalasnya, cepat atau lambat.
Bersikaplah baik, lakukan segala sesuatu dengan penuh ikhlas. meskipun kau belum tahu apa itu ikhlas. Karena terkadang masih ada rasa ingin terbalaskan. Ketika berharap, berharaplah hanya kepada Allah. Tiada yang dapat memberikan kebaikan maupun keburukan kecuali Allah mengijinkan.
Ketika merasa sudah melakukan kebaikan, istigfar. Tiada kebaikan yang berarti baik ketika hanya diri kita sendiri yang merasakannya. Periksa kembali hati, apakah berubah ketika mendapatkan kebahagiaan atau musibah?
Malam ini, 10 menit menjelang pukul 24.00. Ahad akan berubah menjadi senin, waktu akan kembali menjadi 1 lagi. Bilakah ada jawaban dari pertanyaannya?
Satu persatu beban dan ganjalan di hati terutarakan. Ya, dibutuhkan 2 tahun lebih untuk mengungkapkannya. Ketika diri sudah merasa melakukan segalanya, sudah berkorban banyak, terutama sudah muak dengan keadaan. Hingga merasa tidak ada lagi yang diinginkan dalam hidup. Ketika jiwa memberontak dan merasa jenuh, apakah berarti kurang iman?
Jika merasa cukup dengan segala aturan dan keharusan, bertanya mengapa harus aku yang menjalani ini? Apakah berarti bahwa lemah?
Ketika merasa keterbatasan menjadi penghalang kebahagiaan, apakah berarti tidak mensyukuri?
Ketika melihat masalah terlalu besar untuk dihadapi, apakah berarti menyerah?
Ketika hanya air mata yang dapat mewakili rasa hati, apakah berarti cengeng?
Ketika begitu banyak pertanyaan dalam hati tapi tidak ada jawaban yang dapat memenuhi, apakah berarti menuntut?
Banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan, hanya pada siapa, jujur ada sedikit rasa khawatir. Inginnya diri berteriak saja, atau berlari menjauhi pertanyaan. Bukan sekali menyusuri jalan hanya untuk mengusir rasa.
Sendiri menyusuri jalan tanpa tujuan pasti, mengeluarkan segala penat. Tapi, belum sempurna.
Hingga akhirnya belum semua pertanyaan terjawab, hanya terucap "biarlah nanti waktu yang akan menjawab," benarkah?
Kenyataan yang harus dihadapi adalah kebalikan dari keinginan, salahkan jika menginginkan hal yang banyak orang harapkan? benarkah segalanya akan membaik seiring waktu berjalan, benarkah akan tercipta cerita baru dalam goresan hidup?
Kembali lagi, jawabannya ada pada waktu. Hingga diri ini kembali berdiri tegak, mari berjuang.