Sabtu, 29 Oktober 2011

Bau Kaki...no way !!!!

Sepatu seringkali mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan parahnya menular pada kaki...ikutan jadi bau deh...bete
Ada caranya supaya sepatu jadi tidak bau...bahannya gampang yaitu: pemutih, deterjen, pewangi khusus kain, baking soda.
Caranya:
Kalau sepatu bisa dicuci dan diberi pemutih, pakailah pemutih itu untuk mencuci sepatu. Tapi kalau sepatunya berwarna pakailah deterjen dan baking soda untuk mencucinya.

Kalau sepatu tidak bisa dicuci, taburi bedak bayi di bagian dalam sepatunya. Tapi, ingat taburi dengan bedaknya minimal 24 jam sebelum sepatu dipakai ya....Fungsi dari bedak adalah untuk meyerap bau dari sepatu itu.

Bau dari sepatu sudah hilang...sekarang cara supaya si bau tidak balik lagi, usahakan agar bagian dalam sepatu tidak terlalu lembab. Bisa dengan cara menyimpan silica gel di dalam sepatu yang berfungsi membuat bagian dalam sepatu tetap kering.

Bisa juga pakai pewangi di dalam sepatu, atau menyemprotnya dengan pewangi setelah digunakan....
Sumber ; Detikhot.com


yang ini produk supaya kaki terhindar dari bau....foot spray...

Jumat, 28 Oktober 2011

Cegah Penuaan dini

Usia boleh saja bertambah. Namun, wajah harus tetap segar dan awet muda! Untuk mengantisipasi datangnya kerutan sebelum saatnya, lakukan beberapa tips berikut yang mudah diaplikasi sehari-hari.

1. Stop rokok. Kandungan nikotin di dalam rokok dapat mempercepat timbulnya kerut-kerut, terutama di ujung mata, dahi, dan bagian samping bibir. Selain itu, kulit akan tampak kusam dan kasar.

2. Hindari sindroma yoyo. Cegah kenaikan dan penurunan berat badan (sindroma yoyo) terlalu drastis, seperti diet yang terlalu ketat tanpa diimbangi olahraga dan nutrisi yang cukup.

3. Gunakan krim malam. Sebelum tidur, jangan lupa bersihkan sisa make up di seluruh wajah dan leher, lalu balurkan krim malam dan eye cream yang mengandung anti aging, untuk menyamarkan kerut di wajah, leher dan area mata. Gunakan juga pelembab atu moisturizer mengandunganti aging di pagi hari.
        
4. Olahraga teratur. Lakukan 1 jam setiap hari. Di saat berolahraga, pori-pori kulit akan mengeluarkan keringat. Artinya, kulit membersihkan dirinya secara alamiah sehingga peredaran darah akan lancar, serta meningkatkan metabolisme kulit. Pilih olahraga seperti yoga, pilates, atau berenang.

5. Hindari minuman beralkohol!

6. Perbanyak minum air putih.
Sedikitnya, minumlah 8 gelas air putih per hari. Kurangnya cairan di dalam tubuh akan berefek langsung pada kulit, sehingga kulit akan terlihat bersisik, kering, kusam dan kehilangan elastisitasnya.

7. Minum vitamin. Lengkapi asupan Anda setiap hari dengan vitamin C dan E setiap hari, agar kulit tetap tampak cantik dan segar.

8. Konsumsi sayur dan buah segar. Perbanyak makanan mengandung serat dan vitamin. Sayuran dan buah tak hanya membantu memperlancar proses metabolisme tubuh dan pencernaan, tetapi juga memberi tambahan nutrisi bagi kulit. Pilih buah berwarna seperti pepaya, tomat, jeruk, apel, dan makanan berbahan sayuran sperti salad, gado-gado, karedok, urap, lalapan. Dan, jangan lupa minum susu 1 gelas sehari. Jika tergolong gemuk, pilih susu non fat.

9. Tidur cukup. Idealnya, tidurlah di bawah jam 22.00 selama 8 jam sehari. Sebab, proses perbaikan dan regenerasi kulit bekerja efektif pada jam 21.00-24.00.

Rabu, 26 Oktober 2011

Kecantikan ahh....perlu juga loh :)

Mata indah dengan maskara



Maskara adalah kosmetik yang dipakai untuk mempercantik mata (udah tau ya...) sekarang banyak warna en ragamnya juga loh. Gimana cara memilih maskara yang tepat ?


Maskara dibedakan berdasar jenis dan fungsinya

1. Menebalkan (thickening mascara)
Bagi wanita yang memiliki bulu mata panjang namun tidak tebal atau bulu mata pendek namun lentik, maskara jenis ini dapat membantu.

2. Agar tampak lentik (curling mascara)
Pilih sisir maskara berbentuk melengkung karena bulu mata lentik bisa tercipta dengan sisir sikat yang tepat dan lengkungan yang sempurna.

3. Kesan panjang (lengthening mascara)
Jenis maskara ini sangat pas karena mengandung plastic polymers yang akan menempel di ujung bulu mata.

Maskara yang dijual di pasaran mengandung 2 formula yang berbeda:
1. Non-waterproof mascara
Maskara ini mengandung formula yang tidak tahan air dan mudah luntur. Keuntungannya, mudah dibersihkan. Cukup gunakan air hangat.
2. Waterproof mascara
Mengandung formula tahan air. Untuk nenghapusnya tersedia pembersih khusus riasan wajah (eye make-up remover) atau baby oil.
Cara menggunakan maskara cukup mengoleskan maskara mulai dari akar bulu mata ke arah uar. Sebaiknya perhatikan juga, bila alat pengoles maskara sudah terlalu tebal dengan cairan maskara, rendam dulu dalam air hangat agar sisa-sisa maskara terlepas dari spiralnya, kemudian kibas-kibas, sampai betul-betul kering.
Menurut pakar kecantikan, kemasan maskara ada dalam tabung aluminium atau tabung plastik mirip pensil. Maskara sendiri berupa cairan kental dan encer. Alat pengolesnya berupa spiral, tetapi ada juga lengkap dengan sisir untuk meratakan maskara.
Sebaiknya pilih maskara yang kental, selain mudah menempel pada bulu mata, juga cepat kering. Maskara yang terlalu cair, pengeringannya lama dan bisa-bisa bulumata yang sudah lentik jadi lurus kembali.
TIPS:
Warna maskara bisa memberi efek khusus bagi pemakai:
1. Warna hitam memberi kesan formal
2. Warna biru, ungu dan emas memberi kesan dramatis
3. Warna cokelat memberi kesan alami
Sumber ; TabloidNova.com

Kapan anak siap belajar baca-tulis bag. 2

Selanjutnya mengenai kesiapan anak membaca, mengeja, menulis


Bagian II – Membaca, Mengeja, dan Menulis

Belakangan ini, kurikulum dalam Kelompok Bermain (playgroup) dan Taman Kanak-kanak tampak semakin mendesak agar anak balita belajar baca-tulis-eja. Tetapi betulkah waktunya sudah tepat? Sudah siapkah mereka? Mari kita kaji dari aspek perkembangan otak anak.
Jika anak belajar membaca pada usia 4-7 tahun, maka bagian otak yang akan dipakai adalah belahan otak kanan. Belahan ini membuat anak mengenali apa pun sebagai gambar, termasuk huruf dan angka. Saat diperkenalkan pada sebuah kata, anak akan mengingat huruf pertama dan huruf terakhir, serta panjang dan bentuknya secara umum – dan tergambarlah kata itu di benaknya.
Kelemahannya, kalau cara membaca dengan otak kanan itu terpatri di pola pikir anak, di kemudian hari ia akan mengalami berbagai problem belajar. Sebab, anak jadi terbiasa melihat kata sebagai gambar. Ia melihat huruf pertama, huruf terakhir, panjang dan bentuknya lantas menebak “kata apa itu?”. Kata BURUK bisa dibaca BUSUK atau BULUK. Jika Anda pampangkan kata ARJOLI ia akan membacanya sebagai ARLOJI tanpa sadar bahwa ia telah salah mengeja. Kata-kata seperti SIAP dan SUAP atau SURAT, SARAT, dan SIRAT akan terlihat sama saja.
Membaca via otak kanan oke-oke saja untuk kata-kata pendek, tapi akan sangat melelahkan untuk kata yang panjang, apalagi kalimat. Anak-anak yang membaca dengan belahan otak kanan pasti bakal kewalahan setelah membaca beberapa alinea. Lagipula, karena sibuk membunyikan kata, mereka tak bisa menangkap makna utuh dari suatu bacaan. Tidak ada imaji mental yang timbul sementara mereka membaca buku cerita. Ini akan membatasi pemahaman menyeluruh mereka. Akibatnya, saat harus meringkas atau melaporkan isi bacaan, mereka cenderung mencontek atau menyalin teks apa adanya.
Karena pusat membaca di otak kanan melihat huruf dan angka sebagai gambar, cara belajar membaca terbaik untuk usia 4-7 tahun adalah menghubungkan huruf atau angka dengan gambar-gambar. Misalnya, huruf “M” bisa diwakilkan oleh gambar dua puncak gunung dengan lembah di tengahnya. Contoh lain termasuk menggambar  seekor katak untuk huruf “K”, seekor badak untuk huruf “B” atau wafer untuk huruf “W”.
Kita juga belajar mengenalkan bunyi huruf dengan mengaitkannya ke benda nyata, misalnya bahwa bunyi “M” adalah bunyi pertama dari kata “Mama”. Tapi cara ini tidak bisa dipakai untuk membuat anak hafal bentuk hurufnya. Dari sudut ilmu perkembangan, sangat tidak masuk akal mengharap anak hafal bagaimana menulis huruf B dengan bilang, “Babi, Nak, babi!” karena huruf B sama sekali tidak mirip dengan babi, atau huruf A dengan apel, dsb.
Tetapi untuk belajar membaca secara formal, masih perlu dipenuhi dua faktor lain. Pertama, berkembangnya pusat baca di belahan otak kiri. Ini rata-rata terjadi usia 7-9 tahun (pada anak perempuan bisa lebih cepat, sementara pada anak lelaki bisa lebih lambat, sekitar umur 10-12 tahun). Pusat membaca di otak kiri inilah yang menyanggupkan anak-anak untuk belajar membaca secara fonetis (dari huruf ke huruf). Sekarang mereka dapat mengingat lebih akurat bagaimana mengeja kata-kata.
Belahan otak kanan menyanggupkan anak membaca lewat ingatan visual, sementara belahan otak kiri dengan metode fonik (membunyikan kata dari huruf ke huruf). Membaca dengan ingatan visual sangat efisien untuk kata-kata pendek, sementara metode fonik efisien untuk kata-kata panjang. Jika kedua belahan otak itu telah berkembang dan saling terhubung, anak bisa mengakses keduanya secara bersamaan. Akibatnya, anak akan mampu membaca kata pendek maupun panjang dengan efisien.
Bagaimana kita tahu belahan otak kanan dan kiri telah saling terhubung (integrasi bilateral)? Cobalah tes kemampuan mereka melakukan cross-lateral skip: apakah mereka bisa mengayunkan kaki kiri dengan tangan kanan atau kaki kanan dengan tangan kiri berbarengan tanpa berpikir atau berkonsentrasi. Sebab gerakan-gerakan tubuh bagian kanan terhubung dengan belahan otak kiri, sementara gerakan-gerakan tubuh bagian kiri terhubung dengan belahan otak kanan. Kalau anak dapat menggerakan tangan dan kaki yang berseberangan bersama-sama, berarti belahan otak kanan dan kiri sedang “ngobrol” atau terhubung satu sama lain. Kalau anak hanya bisa mengayunkan tangan dan kaki yang sama (homolateral skip), berarti mereka belum siap membaca, karena mereka belum bisa mengakses kedua belah otak secara simultan.
Kemampuan mengakses secara simultan pusat baca di belahan otak kiri dan kanan memudahkan proses membaca anak. Sembari membaca, ia juga bisa menciptakan imaji visual dalam benaknya tentang isi bacaan sebab ia tidak terpaku pada kegiatan mengeja. Alhasil, saat diajak berdiskusi atau disuruh menceritakan kembali, mereka mampu menguatakannya dengan kata-kata mereka sendiri. Mengapa? Karena imaji itu hidup dalam otak mereka.  Mereka jadi lebih mudah memahami makna di balik cerita dan buku yang mereka baca. Belajar mengeja pun akan jadi lebih mudah.
Saya kuatir melihat makin banyaknya siswa kelas 4, 5, 6 SD bahkan SMP di sekolah negeri maupun swasta yang masih kesulitan mengeja atau masih membaca secara visual. Pernah saya memberi tes. Saya minta sejumlah anak membaca kalimat ini: Enam boach pergi brllibur berasma naik preahu mnemacing ikon. Ternyata banyak yang tidak sadar bahwa kalimat itu mengandung salah eja. Saat saya suruh mereka membaca kertas lain berisi kalimat yang sama namun dieja dengan benar, mereka bilang kalimat kedua ini sama saja dengan yang pertama. Paling banter mereka hanya menyadari 1-2 kata saja yang berbeda ejaan.
Anak-anak ini telah didesak untuk membaca terlalu cepat, saat hanya otak kanan mereka yang sudah siap. Mereka menutupinya dengan belajar membaca segala sesuatu hanya dengan ingatan visual. Saat pusat baca di belahan otak kiri mereka akhirnya siap, mereka masih terbiasa membaca dengan otak kanan.  Baru ketika kata yang mereka baca terlalu sulit, mereka memakai pusat baca otak kiri. Tetapi mereka belum bisa memakai pusat baca di otak kiri dan otak kanan bersama-sama.
Banyak dari anak-anak ini masih belum memiliki integrasi bilateral dalam gerakan fisik mereka seperti juga dalam keterampilan baca mereka. Sebagian anak membaca dengan lambat dan susah payah. Sebagian anak lain punya ingatan visual begitu kuat sehingga mereka bisa membaca cepat tetapi tingkat pehamaman dan ejaan mereka payah. Kedua kelompok ini sama-sama tidak bisa membayangkan dengan mudah adegan-adegan dari teks yang mereka baca atau mengingat bagaimana cara mengeja tiap kata satu per satu.
Anak-anak tingkat akhir sekolah dasar yang masih kesulitan membaca perlu diberikan terapi sesuai kasusnya. Ada banyak opsi terapi yang bisa dipilih. Oh ya, mereka juga perlu sering dilatih melakukan gerakan silang untuk menguatkan integrasi otak kiri dan otak kanan, misalnya lewat permainan tenis, berenang dengan berbagai gaya, atau mendaki gunung. Sebagai catatan, semua terapi ini jangan dijalankan dalam suasana persaingan, sebab stres mengganggu pembentukan jalur syaraf. Setelah itu, mereka harus dilatih ulang membaca fonik dengan otak kiri.
Sekolah dan orangtua berperan besar dalam mendukung proses belajar anak lewat penyediaan makanan yang bergizi, buah dan sayuran segar, dengan menghindari minyak yang setengah terhidrogenisasi dan lemak trans. Tidur yang cukup – yang berarti bertambahnya persentase rapid eye movement (REM) – akan membantu anak mencerna pelajaran yang ia terima di hari sebelumnya. Yang tak kalah pentingnya adalah cinta kasih tanpa syarat. Anak yang merasakan cinta kasih ini akan bertumbuh kembang lebih optimal, termasuk kemampuan akademisnya.
Pembatasan ketat terhadap kegiatan menonton (televisi, video, games komputer), bahkan meniadakannya sama sekali di hari-hari sekolah, akan membebaskan pikiran anak untuk berpikir. Jika tidak, tontonan elektronik itu akan membombardir otak anak dengan rentetan gambar yang menginterupsi proses berpikir. Irama yang teratur dan rutin dalam pola makan dan tidur serta kegiatan sehari-hari akan mendukung sistem syaraf yang rileks dan anak pun lebih siap belajar.
Sekali lagi, anak tidak dapat belajar dengan baik, jaringan syaraf pun tak berkembang sempurna, jika anak stres. Memaksa mereka menulis, membaca, dan mengeja, atau memberi mereka tes-tes “standar” terlalu dini (tidak sesuai dengan tahap perkembangannya) akan menciptakan perilaku bermasalah dan problem-problem belajar, terutama pada anak laki-laki. Mereka bisa benci sekolah, juga benci belajar.
Tahun pertama sekolah dasar adalah waktu untuk memperkenalkan berbagai gambar bentuk. Anak-anak belajar dan membuat huruf-huruf yang dijadikan gambar. Mereka berlatih tulis bersambung (kursif), setiap huruf ditulis berulang kali (misalnya, bentuk kursif “c” disambung seperti ombak lautan).
Satu atau dua tahun kemudian, saat anak sudah mahir berdiri di satu kaki dengan mata tertutup, menebak huruf atau angka yang ditulis di punggungnya, lompat tali maju mundur, dan melakukan gerakan silang – artinya, otak kanan dan otak kiri telah sama-sama berkembang dan saling terhubung – pelajaran formal untuk membaca, mengeja, dan menulis sudah bisa dimulai.
Sudah waktunya untuk menyingkirkan meja-meja dari kelompok bermain dan taman kanak-kanak. KB/TK perlu mengisi kurikulumnya dengan permainan yang melatih integrasi syaraf, keterampilan motorik halus, kemampuan motorik visual, keseimbangan, kekuatan otot, proprioseptif, selain perkembangan sosial dan emosional anak. Kegiatan seperti drama, memanjat, berlari, melompat, engklek (loncat dengan satu kaki), lompat tali, jalan keseimbangan, menyanyi, kejar-tangkap, melukis, mewarnai, bermain tepuk tangan irama, merangkai manik-manik, merajut, serta keterampilan hidup sehari-hari akan menyiapkan pikiran mereka untuk belajar. Anak-anak butuh semua gerakan yang sehat, harmonis, ritmis, dan tak kompetitif ini untuk mengembangkan otak mereka. Sebab gerakan tubuh itulah, bersama-sama dengan kecintaan mereka pada proses belajar, yang menciptakan jalur-jalur syaraf di otak mereka, agar mereka bisa membaca, menulis, mengeja, berhitung matematis, dan berpikir kreatif. (habis)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kapan anak siap belajar baca-tulis bag. 1

Artikel ini saya dapatkan di forum para homeschooler, yaitu orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya. Mereka memberikan pelajaran tentang belajar dirumah secara pribadi, yang menurut saya bagus sekali karena dengan begitu orang tua tahu siapa, apa dan bagaimana anak mereka.


MENGAJAR ANAK MEMBACA, MENULIS, DAN MENGEJA
dari sudut ilmu perkembangan anak*
 
dr. Susan R. Johnson, FAAP
diterjemahkan oleh Ellen Kristi
* pernah dimuat secara bersambung dalam e-magazine Sekolah Rumah
 
 
PENGANTAR DARI PENERJEMAH
 
Tak bisa dipungkiri, di era global yang serba kompetitif ini banyak orangtua yang rela melakukan apa saja agar anaknya lebih unggul dibanding rekan-rekan sebaya, crème de la crème. Salah satu ukuran yang populer dipakai untuk menilai kehebatan anak adalah kemampuan baca-tulis. Barangkali itu sebabnya kurikulum baca-tulis yang dulu baru diajarkan di tingkat Sekolah Dasar, sekarang sudah jadi pelajaran wajib di jenjang Taman Kanak-kanak (TK), bahkan Kelompok Bermain (KB).
 
Tetapi, apakah betul asumsi bahwa semakin dini anak belajar baca-tulis semakin cerdas kelak ia di masa depan? Atau sebaliknya, mencekoki anak dengan pelajaran formal terlalu dini justru berbahaya? Berikut ringkasan penuturan dari pakar perkembangan dan perilaku anak, dokter Susan Johnson, yang layak dicermati para orangtua.
 
 
Bagian I - Sistem Proprioseptif
 
Apakah anak Anda tidak bisa duduk tenang, selalu bergeliat-geliut di kursinya, melilitkan kakinya ke kaki bangku, mengetuk-ngetukkan jari di meja, dan sebagainya? Apakah anak Anda sering terbangun sepanjang tidur malamnya, mencari-cari kontak fisik dengan orangtua sebelum bisa lelap kembali? Jika ya, berarti kemungkinan besar sistem proprioseptifnya belum matang.
Sistem proprioseptif adalah kemampuan seorang anak untuk mengetahui keberadaan tubuhnya dalam ruang. Anak dengan sistem proprioseptif yang telah berkembang bisa merasakan keberadaan anggota-anggota tubuhnya tanpa harus melihat atau menggerakkan mereka. Kematangan sistem ini bisa diuji antara lain dengan melihat apakah seorang anak bisa berdiri stabil di atas satu kaki dengan mata terpejam.
 
Kematangan sistem proprioseptif sangat erat kaitannya dengan kemampuan untuk duduk tenang dan memusatkan perhatian. Selama tujuh tahun awal kehidupannya, otak anak masih harus memetakan lokasi otot, tendon, dan sendi-sendi di seluruh tubuh. Itu sebabnya saat disuruh duduk, ada saja bagian tubuh si anak yang bergerak-gerak supaya otak tidak kehilangan jejak keberadaannya. Sayang, di sekolah, anak yang tidak mampu duduk tenang seperti ini bisa langsung dicap sebagai penderita ADD (Attention Deficit Disorder).
 
Kalau sistem proprioseptif belum matang, seorang anak akan kesulitan belajar membaca dan menulis. Sebab, ia belum bisa membayangkan gerakan dari bentuk-bentuk abstrak seperti huruf dan angka. Boleh saja ia telah berlatih berpuluh-puluh kali, tapi tetap saja bingung antara huruf “b” dan “d”, atau tanpa sadar menulis angka 2 atau 3 secara terbalik. Untuk mengetes, coba saja Anda gores dengan jari huruf atau angka itu di punggung anak Anda, apakah ia bisa mengenalinya? Kalau tidak bisa, berarti sistem proprioseptifnya belum berkembang baik.
 
Sistem proprioseptif menjadi kuat melalui gerakan-gerakan jasmani, seperti menyapu, mendorong gerobak mainan, membawakan belanjaan, mengosongkan tong sampah, menyiangi rumput, atau bergelantungan di tangga lengkung taman bermain. Lewat kegiatan-kegiatan ini, koneksi antara benak dan reseptor di otot, tendon, dan sendi terbentuk. Saat lengan, kaki, telapak tangan, dan telapak kaki maju, mundur, naik, turun, ke kiri dan kanan, anak-anak akan mulai memperoleh kesadaran tentang ruang di sekeliling mereka. Dampaknya, saat nanti mereka memandang bentuk-bentuk huruf dan angka, mata mereka mampu mengikuti dan melacak garis-garis dan lengkung-lengkung itu. Memori dari gerakan-gerakan ini akan tercetak di benak mereka, lantas terbentuklah gambaran atau imaji mental atas angka-angka dan huruf-huruf ini. Sebelum mulai menulis, orientasi yang benar ini akan muncul sebagai panduan. Mereka tak lagi bingung antara huruf “b” dan “d” atau arah angka 2 dan 3.
 
 

Senin, 17 Oktober 2011

Cara Pembuatan Yogurt

Sekarang saya akan menuliskan cara pembuatan yogurt yang mudah dan bisa dipraktekkan di rumah...

Saya banyak menemukan cara membuat yogurt dari internet, memang yah di internet banyak ilmu yang terpendam. oke, saya cari-cari dan silahkan menyimak dan mempraktekkan...

Bahan yang dipakai gak susah kok nyarinya, susu murni yang plain, boleh yang sudah dikemas boleh yang masih asli tapi kalau yang asli harus di pasteurisasi dulu ya, pake susu bubuk( krim) juga panaskan susu tapi jangan sampai mendidih ya, setelah itu diangkat tiriskan sebentar.

Lalu, masukkan bibit yogurt. Bisa dari yogurt yang sudah jadi di supermarket yang masih plain ya, jangan yang sudah ada rasanya terus yang ada tulisannya live culture (kultur aktif) ya...selanjutnya simpan di tempat yang tertutup atau mau dimasukkan ke dalam plastik juga boleh.

Selanjutnya proses inkubasi, simpan di tempat hangat selama minimal 6-8 jam, ada yang bilang sampai 24 jam juga sih. Pada proses ini jangan dimasukkan ke dalam lemari es dulu yah, nanti tidak akan jadi prosesnya. Setelah menunggu, proses inkubasi selesailah yogurt kita.
Bentuk yogurt yang sudah jadi adalah bentuknya kental dan rasanya yang asam.

Supaya lebih enak boleh ditambahkan sirup ataupun gula, atau juga ditambahkan perasa makanan supaya lebih mantap...yogurt yang baru jadi bisa kita sisihkan sedikit untuk dibuat lagi menjadi bibit yogurt selanjutnya.

Jangan lupa alat-alat yang dipakai untuk membuat yogurt harus steril ya, dibilas air panas dulu sebelum dipergunakan, karena proses tidak akan berjalan lancar kalau kurang steril alatnya.

Kamis, 13 Oktober 2011

Awet muda dengan yogurt

Siapa yang tak kenal yogurt, salah satu produk susu yang kaya dengan bakteri Streptococcus Thermophilus danLactobacillus Bulgaricus. Produk susu ini memang sedikit berbeda dengan produk susu lainnya, karena di dalam yogurt, glukosa dan laktosa berubah menjadi asam laktat.

Proses perubahan menjadi yogurt ini membuat susu tampil berbeda, mempunyai tekstur yang seperti halus dan kenyal puding dan sedikit kental. Seperti yang Anda ketahui saat ini tidak banyak orang yang suka akan susu dan sering melewatkan susu dalam menu makanannya. Oleh sebab itu, susu sering digantikan dengan yogurt.

Namun muncul masalah baru, tidak semua suka rasa yogurt yang plain (tanpa rasa), sehingga saat ini banyak produk yogurt yang mengandalkan rasa buah-buahan untuk mengatasinya. Ada pula yogurt yang benar-benar menggunakan buah didalamnya lho. Cukup menggiurkan bukan?
Produk-produk yogurt yang berkualitas tinggi mengandung bakteri hidup yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dan tahukah Anda bahwa bakteri-bakteri tersebut menyimpan rahasia awet muda? Usia memang di tangan Tuhan, namun tak ada salahnya jika kita merawat tubuh kita, tidak hanya fisik luar saja namun juga organ dalam.

Rahasia Awet Muda Yogurt
Bakteri yang terkandung di dalam yogurt membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Hal ini telah dibuktikan para peneliti, bahwa pengkonsumsian yogurt secara rutin dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Mari kita lihat mengapa yogurt membuat kita lebih sehat.
Lihat kan betapa kaya dan sehatnya yogurt. Banyak kandungan mineral yang dibutuhkan tubuh ada di dalamnya. Jika Anda menambahkan menu yogurt dalam sarapan pagi Anda, mineral-mineral ini akan menyempurnakan menu sarapan Anda.
Logikanya karena kebutuhan vitamin dan mineral tubuh tercukupi, Anda akan lebih sehat dari biasanya bukan. Dan ini berarti usia Anda bisa lebih panjang, karena penyakit memiliki kesempatan yang sangat minim untuk berkembang di dalam tubuh Anda.
Jika Anda merasa yogurt yang Anda makan terlalu plain, Anda bisa meraciknya dengan potongan buah-buahan supaya rasanya lebih segar dan lezat. Yogurt ini bisa menggantikan saus mayonaise atau thousand island yang biasanya menjadi pendamping salad Anda. Selamat bereksperimen dengan menu sehat Anda.
sumber : kapanLagi.com

Minggu, 09 Oktober 2011

Televisi dan Anak

Banyaknya program televisi, memungkinkan kita untuk memilih program mana yang dapat dikonsumsi oleh anak. Namun, sebagai orang tua tentu saja harus tetap waspada agar kita tidak "kecolongan", karena adanya ancaman kekerasan dan pornografi yang mengintai anak kita saat menonton televisi.
Oleh karena itu, pendampingan anak saat menonton adalah hal mutlak yang perlu dilakukan. 
Selain itu, ada hal mendasar yang harus juga dilakukan oleh orang tua, menurut Psikolog anak Vera Itabiliana beberapa rumus yang dapat dilakukan orang tua agar televisi dapat menjadi sahabat anak adalah sebagai berikut:


1. Penempatan televisi, sebaiknya televisi ditempatkan di ruang tengah bukan di kamar anak, agar orang tua mudah memantau tontonan anak.


2. Batasi waktunya, hal ini dimaksudkan agar anak tidak terganggu konsentrasi belajarnya.


3. Dampingi anak, sesibuk apapun ada baiknya mendampingi anak agar jika mereka bertanya tentang program tersebut dapat langsung dijawab.


4. Seleksi program acara, penyeleksian ini sangat penting karena mempengaruhi tumbuh kembang dan perilaku anak.


5. Berikan alternatif kegiatan lain, karena bukan tidak mungkin anak merasa bosan dengan tontonan di televisi, bermain adalah alternatif lainnya.


6. Berikan contoh, misalnya apabila pulang bekerja anda langsung menonton televisi, karena anak akan memperhatikan dan bukan tidak mungkin anak menirunya.


sumber: okezone.com

Sabtu, 08 Oktober 2011

I miss you like Crazy

Lagi seneng lagu "jadul" nih, jaman dulu hihihi.... pengen nulis liriknya ah, biar pada bisa ikutan nyanyi juga....yuks...sing along :)


I miss you like crazy 
( Natalie Cole )




Eventhough it's been so long, my love for you keeps growing strong
I remember the things that we used to do, a kiss in the rain 'til sunshine through
I tried to deny it, but i still in love with you...


reff:
I miss you like crazy, I miss you like crazy
ever since you went away, every hour of every day
I miss you like crazy, I miss you like crazy
no matter what i said or do, there's just no getting over you...


I can see the love shinning in your eyes 
and it comes as such a sweet surprise


>> If seeing is believing its worth to wait
So, hold me and told me it's not too late
we're so good together, we're starting forever now...
 back to reff:


## I miss you like crazy... I miss you baby..a love like ours will never end
just touch me and we're there again


Just one night, and we'll have that magic feeling like we used to do
Hold on tight, and whatever comes our way we're gonna make it through
back to >> and reff:


and i miss you (baby) i miss you (baby) all the tender love you gave me
when the feeling gets this strong, you know the real thing come along....and i miss you
back to ##

Rabu, 05 Oktober 2011

Bahagia itu mudah


Bahagia....setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan bukan?
Apa dan bagaimana bahagia itu?
Kapan dan mungkinkah kita mendapatkan bahagia itu?

Sebenernya setiap orang mempunyai kadar pencapaian kebahagiaan yang berbeda, dan bahkan mungkin beberapa orang merasakan betapa "mahal" kebahagiaan itu. Sedikit masukan bahwa bahagia itu sebenarnya tidaklah sulit, dan juga tidaklah mahal jika kita mau membuka diri dan melihatnya.

1. Kebahagiaan tidak bisa kita dapatkan dari orang lain, tapi harus dari dalam diri kita sendiri.
Caranya? Terimalah diri kita apa adanya, sambil berpikir dan bersyukur betapa kita sudah menjadi diri kita. Maka kebahagiaan yang sesungguhnya akan datang tanpa kita duga.

2. Tidak ada gunanya membandingkan diri kita dengan orang lain, karena setiap orang dilahirkan berbeda. Terimalah kehidupan kita dengan apa adanya, dan mengisinya dengan keimanan akan menambah bobot kebahagiaan itu sendiri.

3. Berbuat baik pada sesama tanpa mengharapkan imbalan dan ucapan terima kasih akan memperkecil rasa kecewa. Tersenyum dan ramah pada orang-orang di sekeliling merupakan perbuatan yang paling mudah dan akan membuat nyaman orang lain.

4. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, dan jangan terlalu memberi beban berat melebihi kemampuan. Cari dan pahami batasan diri sendiri.

5. Jadikan kesulitan sebagai hal yang positif yang dapat mengantarkan pada jawaban yang benar. Jangan mencemaskan hal yang sebenarnya sepele sehingga menjadi besar dan tidak dapat diselesaikan. Semakin sering kita melewati kesulitan akan semakin mudah jalan keluar terlihat.

6. Dekatkan diri pada Allah SWT, terima ketentuanNya dengan ikhlas, hindari ketakutan. Amati hal kecil dalam kehidupan kita, yang sebenarnya dapat menghibur dan mendatangkan kebahagiaan. Seperti keindahan alam, atau suara tawa anak kita.