Jumat, 14 Desember 2012

Ayah...

Ayah...

Malam ini, tiba-tiba pengen banget cerita tentang ayah. Ayahku Rudi Djamil banyak dikenal orang, tidak sedikit juga orang yang nge-fans, kalau pergi kemana-mana kadang aku maunya dibelakang Ayah. Alasannya simple aja, pengen liat ekspresi orang-orang. Lucu-lucu deh, ada yang sampai muter ngeliat Ayah, ada yang langsung nyapa, ada yang manggil, tapi banyak juga yang cuek karena gak tau siapa Ayah hehehe...

Ayah, terima kasih atas semua yang sudah kau berikan. Terima kasih sudah menjadi ayahku. Ayah, maaf aku belum bisa memberikan kebahagiaan untukmu, bahkan sampai sekarang masih menjadi beban pikiranmu. 

Ayah, do'aku semoga kau selalu sehat, panjang umur, bahagia sepanjang usiamu. 
Ayah, semoga aku bisa memberikan kebahagiaan yang kau inginkan. Semoga apa yang kau inginkan dapat aku wujudkan. Do'a darimu selalu kunantikan.

Ayah, tetaplah tersenyum.
Ayah, tetaplah menjadi pemberi senyum untuk kami, anak-anakmu dan semua orang yang mengenalmu.

hehehe....cukup deh mellow nya.
Next story,

Rudy Djamil, lahir di Tanjung 12 Agustus 1946. Sudah malang melintang di dunia Master of Ceremony (MC), perfilman, dan dunia kreatif lainnya.
Bergabung dengan D'Bodors tahun 70-an. Bermain di beberapa film seperti Drakula Mantu, Kabayan, juga di sinetron Angkot Haji Imron tahun 1996.

Lulusan Fakultas Publisitik UNPAD, kalau sekarang namanya Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD memang sejalan dengan kata hatinya untuk berkiprah di bidang ini. Ayah pernah menjadi Humas di PT. Pupuk Kujang  dan pernah juga menjabat di Departemen Perdagangan. Tapi, berada di belakang meja dan menjalankan pekerjaan kantoran memang bukanlah panggilan jiwa, jadi semua itu ditinggalkan untuk kemudian konsisten hingga saat ini menjadi entertainer.

 Ayah menikah dengan Ibu Ribuonowati tahun 1977, dikaruniai 4 orang anak. Sekarang sudah menjadi kakek dari 3 orang cucu dengan panggilan sayang "Tutung".
Dalam bahasa sunda artinya "gosong" hahahaha....Ini diawali oleh anakku Hasya, awalnya mau dipanggil "Yangkung" tapi, berhubung Hasya belum betul bicaranya jadi bisanya panggil Tutung, dan berlanjut terus sampai besar. Alhasil, sampai sekarang cucunya semua memanggil Tutung.



Saat ini kegiatan Ayah hampir masih sama seperti dulu, masih terima order MC, masih aktif di PMB (Perhimpunan Mahasiswa Bandung), masih momotoran, masih sesepedahan meskipun di dalam kompleks, masih bisa bawa mobil sampai ke Yogyakarta keren kan :)
Masih sempet jadi penyiar radio di  Mara fm Bandung meskipun sekarang sudah engga sih :)

Satu hal yang bertambah adalah, Ayah sibuk ngasuh cucu. Kalau pergi kemana-mana pengennya sama cucu, biar rame katanya. Kalau sama cucunya disuruh apa-apa mau qiqiqi...

Masih banyak hal tentang Ayah yang belum tersampaikan, yang pasti Ayah is the best deh...

Ayah, terima kasih untuk semuanya... 
Untuk semua hal yang sudah Ayah berikan...
Maafkan kami anak-anakmu yang belum bisa membahagiakanmu
Terus do'akan kami ya...
Supaya kami bisa menjadi seperti apa yang engkau mau...

(Bandung, 141212)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar