Kamis, 11 Mei 2023

curahan hati

19 September 2022

Jangan pernah berhenti belajar, karena kehidupan tidak pernah berhenti memberikan pelajaran. Jangan pernah menyerah pada keadaan, karena sejatinya keadaan dapat diatasi. Dunia hanyalah sementara, akhiratlah yang abadi. 

Berbuat baiklah, jangan pernah bosan. Meskipun kebaikanmu tidak terbalaskan langsung tapi yakinlah Allah akan membalasnya, cepat atau lambat.

Bersikaplah baik, lakukan segala sesuatu dengan penuh ikhlas. meskipun kau belum tahu apa itu ikhlas. Karena terkadang masih ada rasa ingin terbalaskan. Ketika berharap, berharaplah hanya kepada Allah. Tiada yang dapat memberikan kebaikan maupun keburukan kecuali Allah mengijinkan.

Ketika merasa sudah melakukan kebaikan, istigfar. Tiada kebaikan yang berarti baik ketika hanya diri kita sendiri yang merasakannya. Periksa kembali hati, apakah berubah ketika mendapatkan kebahagiaan atau musibah?

Malam ini, 10 menit menjelang pukul 24.00. Ahad akan berubah menjadi senin, waktu akan kembali menjadi 1 lagi. Bilakah ada jawaban dari pertanyaannya? 

Satu persatu beban dan ganjalan di hati terutarakan. Ya, dibutuhkan 2 tahun lebih untuk mengungkapkannya. Ketika diri sudah merasa melakukan segalanya, sudah berkorban banyak, terutama sudah muak dengan keadaan. Hingga merasa tidak ada lagi yang diinginkan dalam hidup. Ketika jiwa memberontak dan merasa jenuh, apakah berarti kurang iman? 

Jika merasa cukup dengan segala aturan dan keharusan, bertanya mengapa harus aku yang menjalani ini? Apakah berarti bahwa lemah?

Ketika merasa keterbatasan menjadi penghalang kebahagiaan, apakah berarti tidak mensyukuri?

Ketika melihat masalah terlalu besar untuk dihadapi, apakah berarti menyerah?

Ketika hanya air mata yang dapat mewakili rasa hati, apakah berarti cengeng?

Ketika begitu banyak pertanyaan dalam hati tapi tidak ada jawaban yang dapat memenuhi, apakah berarti menuntut?

Banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan, hanya pada siapa, jujur ada sedikit rasa khawatir. Inginnya diri berteriak saja, atau berlari menjauhi pertanyaan. Bukan sekali menyusuri jalan hanya untuk mengusir rasa. 

Sendiri menyusuri jalan tanpa tujuan pasti, mengeluarkan segala penat. Tapi, belum sempurna. 

Hingga akhirnya belum semua pertanyaan terjawab, hanya terucap "biarlah nanti waktu yang akan menjawab," benarkah?

Kenyataan yang harus dihadapi adalah kebalikan dari keinginan, salahkan jika menginginkan hal yang banyak orang harapkan? benarkah segalanya akan membaik seiring waktu berjalan, benarkah akan tercipta cerita baru dalam goresan hidup?

Kembali lagi, jawabannya ada pada waktu. Hingga diri ini kembali berdiri tegak, mari berjuang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar