Minggu, 09 September 2018

Shaf dalam shalat untuk wanita

Gambar: kompas.com

Banyak yang bertanya bolehkah wanita sholat berjamaah ke mesjid? Rasulullah saw tidak pernah melarang wanita untuk pergi ke mesjid, tapi jangan lupa ada adab yang harus dilakukan ketika pergi ke mesjid.
Kalau begitu bagaimanakah shaf untuk wanita dalam sholat berjamaah? Ternyata masih banyak yang belum mengetahui bagaimana sebaiknya shaf wanita ketika di mesjid atau shalat berjamaah, berikut uraiannya:

1. Shaf paling belakang lebih afdhal

Ketika wanita berjama’ah bersama lelaki, posisi shaf wanita yang paling belakang lebih afdhal dibandingkan posisi shaf di depannya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ صُفُوفِ الِرجَالِ أَوِّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
“Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir. Sebaik-baik shaf wanita adalah yang terakhir dan seburuk-buruknya adalah yang pertama.” (HR. Muslim no.440
Ada beberapa hadits yang berkaitan:
لاَ تُقَدِّمُوا صِبْيَانَكُمْ
Janganlah kamu tempatkan anak-anak kecil di depan (HR. Ad-Dailami).

أَخِّرُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَخَّرَهُنَّ اللَّهُ
Posisikan para wanita di belakang sebagaimana Allah SWT memposisikan mereka di belakang.(HR. Abdurrazzaq)

Berdasarkan hadits tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa barisan yang paling baik buat laki-laki adalah barisan yang paling depan.
Sebaliknya, barisan yang paling baik buat wanita adalah bagian paling belakang, dan bukan bagian paling depan. Justru semakin ke depan malah akan semakin rendah nilainya. Dan karena itulah barisan paling depan buat wanita diperuntukkan buat anak-anak kecil juga, yaitu anak-anak wanita.

2. Meluruskan dan meratakan shaf

سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ

“Luruskanlah shaf-shaf kalian, karena kelurusan shaf termasuk kesempurnaan shalat.” (HR. al-Bukhari no. 723 dan Muslim no. 433).

Yang dimaksud dengan meluruskan shaf adalah dengan meratakan barisan orang-orang yang berdiri di dalam shaf tersebut dan menutup adanya celah di dalam barisan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menempelkan pundak dengan pundak dan mata kaki dengan mata kaki, sebagaimana amalan para sahabat Rasulullah.
 Namun sungguh disayangkan, saat ini masih banyak wanita yang tidak tahu akan hal ini sehingga menyebabkan kurang sempurnanya shalat jama’ah.

3. Mengisi celah yang kosong

Selama masih ada celah yang kosong diantara shaf, maka sebaiknya diisi terlebih dahulu, agar kesempurnaan shalat terjaga.

Demikian beberapa hàl yang berkaitan dengan cara shalat berjamaah terutama untuk mengatur shaf khusus bagi wanita, semoga berkenan. Yang baik datangnya dari Allah yang salah adalah dari saya. Semoga menjadi pencerahan bagi kita semua dalam melaksanakan shalat karena yang pertama kali dihisab adalah shalat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar